Minggu, 05 Agustus 2012

MEMELIHARA DAN MERAWAT SISTEM REM SEPEDA MOTOR


FUNGSI REM
Untuk mengurangi kecepatan laju  sepeda motor dan menghentikannya.

SISTEM PENGEREMAN
Prinsip system pengereman adalah perubahan energi kinetic menjadi energi panas dalam bentuk gesekan panas.
Ada dua tipe system pengereman apada sepeda motor, yaitu :
1.      Tipe drum (tromol).
2.      Tipe Disc (Cakram).

Kedua-duanya berputar bersama-sama roda. Masing-masing dilambatkan oleh gesekan rem atau pad yang menekannya.

I.       REM TROMOL
A. Gangguan yang terjadi pada rem tromol
1.      Pengereman kurang pakem (kurang mantep), kemungkinan penyebab :
a.       Penyetelan kurang tepat.
b.      Keausan pada tromol.
c.       Keausan pada kampas.
d.      Pemasangan kampas rem tidak benar.
e.       Kabel rem macet (kurang pelumasan).
f.        Terjadi kontaminasi pada tromol.
g.       Terjadi kontaminasi pada kampas.
2.      Handle lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi semula, kemungkinan penyebab :
a.       Terjadi keausan pada sepatu rem akibat bergesekan dengan nok (tonjolan)
b.      Terjadi kerenggangan yang berlebihan antara lengan rem dengan nok.
c.       Terjadi keausan/patah, pada per rem.
d.      Penyetelan kurang tepat.
e.       Tromol macet, akibat kontaminasi.
f.        Terjadi keausan pada sepatu rem akibat pergesekan dengan nok.
g.       Kabel rem macet (kurang pelumasan).
h.      Kesalahan pemasangan pada tromol.
3.      Terjadi bunyi pada saat di rem, kemungkinan penyebab :
a.       Terjadi keausan pada kampas.
b.      Terjadi keausan pada tromol
c.   Kontaminasi pada tromol.


PRINSIP KERJA REM TROMOL
1.       SINGLE LEADING SHOE TYPE (Leading-Trailing Shoe Type)
      Tenaga pengereman dari pedal atau handle rem dialirkan ke bubungan rem melalui kabel atau batang rem. Bubungan (seperti terlihat pada gambar disamping) akan menggerakkan sepatu (shoe) rem, yang selanjutnya bergesekan dengan drum untuk memperlambat putaran drum yang berhubungan dengan roda. Sehingga putaran roda akan diperlambat.
Dengan konstruksi/posisi shoe yang demikian, maka leading shoe menghasilkan gaya yang lebih besar daripada trailing shoe. Kenaikan gaya pada leading shoe ini yang disebut “SELF ENERGIZING”. (gb.2)

2.      DUAL LEADING SHOE TYPE
      Perbedaan dengan “Single Leading Shoe” adalah pada tipe ini memakai dua buah bubungan rem. Dengan gaya yang sama dari pedal rem atau handle rem, tipe ini akan memberikan gaya pengereman yang lebih besar.
Karena system ini menghasilkan gesekan yang paling penting pada komponen-komponen rem maka diperlukan material yang dapat menyalurkan panas dengan cepat.
Alumunium Alloy adalah material yang mempunyai konduktivitas panas yang tinggi. Dan juga sirip-sirip pendinginan (Coolig Fins pada hub dipergunakan untuk mempercepat proses pendinginan. (gb.3)

PEMERIKSAAN REM TROMOL
TROMOL REM
¨      Periksa tromol rem terhadap kerusakan, dang anti jika diperlukan.
¨      Ukur diameter dalam tromol rem pada permukaan lining di beberapa tempat dan dapatkan ukuran terbesar.
      Batas Service :
Astrea, WIN, GLK         : 111 mm
GL Pro, Tiger                 : 131 mm
Catatan :


-          Jika tromol rem berkarat, bersihkan dengan amplas # 120.
-          Memakai jangka sorong untuk mengukur diameter dalam tromol (gb.4)
 
 




KETEBALAN BRAKE LINING
Ukur brake lining pada tiga titik (keduanya diujung dan di tengah-tengah).
Ganti sepatu rem sepasang jika ukurannya lebih kecil dari batas service yang diijinkan atau jika kena grease (gemuk). (gb.5)
Batas Service : 2.0 mm